Di antara semua hidangan yang tersaji di hari Lebaran, tidak ada yang lebih ikonik selain Ketupat. Ia adalah pusat dari meja makan, ditunggu kehadirannya untuk bersanding dengan opor, rendang, dan sambal goreng. Namun, Ketupat...
Jika Ketupat adalah “Raja” yang muncul setahun sekali saat Lebaran dengan segala filosofi agungnya, Lontong adalah “Punggawa” setia yang hadir setiap hari. Ia adalah kanvas putih bagi ratusan hidangan...
Di antara ribuan kuliner Nusantara, ada satu hidangan yang menantang semua konsep kita tentang “makanan pokok”. Ia bukan nasi, bukan roti, bukan umbi. Ia adalah sebuah substansi lembut, transparan, dan lengket...
Di antara ribuan kuliner Nusantara, ada satu hidangan yang menantang semua konsep kita tentang “makanan pokok”. Ia bukan nasi, bukan roti, bukan umbi. Ia adalah sebuah substansi lembut, transparan, dan lengket...
Read MoreDi antara lautan soto yang bening dan gulai yang kemerahan, ada satu hidangan yang tampil menantang: kuah hitam legam yang pekat, berminyak, dan beraroma gila. Itulah Rawon. Ia bukan sekadar sup. Rawon adalah sebuah kapsul...
Read MoreDi jantung tanah Jawa, ada sebuah hidangan yang dimasak bukan dengan api biasa, tapi dengan api kesabaran. Hidangan itu adalah Gudeg. Warnanya coklat gelap, rasanya manis legit, dan teksturnya begitu lembut hingga nyaris tak...
Read MoreDi malam hari, di hampir setiap tikungan jalan di Indonesia, ada satu suara yang paling ditunggu: “Tek… tek… tek…” Suara spatula baja menghantam wajan (wok), diikuti aroma sangit dari bawang,...
Read MoreJika Tumpeng adalah doa yang menjulang ke langit, Rendang adalah sebuah ensiklopedia filosofi yang dimasak berjam-jam hingga mengering, siap untuk menaklukkan dunia. Diakui berkali-kali sebagai makanan terlezat di dunia (fakta...
Read MoreJika Nasi Uduk adalah denyut nadi jalanan Batavia, dan Ketupat adalah simbol kesucian Idul Fitri, maka Tumpeng adalah Pura atau Candi. Ia adalah wujud doa, sebuah persembahan agung yang menceritakan seluruh filosofi hidup Jawa...
Read More